Senin, 07 Oktober 2013

Eksotika Papua Indonesia Karunia Sang Pencipta

Di ujung timur Indonesia,ia jauh dari hiruk pikuk ibukota Jakarta.Alamnya masih perawan dan indah.Siapa saja pasti kagum dan teruja melihat mahakarya agung Sang Kholik.Betapa tidak Papua pulau kaya yang dari dasar laut,darat hingga dalam perut buminya terdapat sumberdaya alam yang melimpah ruah.Sampai-sampai negara lainpun iri ingin memilikinya. sebagai contoh,tambang emas PT.FREEPORT tbk yang di kuasai orang asing (Amerlka Serikat)dan jaringan Yahudi internasional.Yang menguras gunung emas di sana,Yang kabarnya satu gunung baru habis dalam 30 tahun.wah...wah...wah..
Coba kalau itu dikelola bangsa kita sendiri,pasti udah kaya kita.nggak usah ngutang lagi sama rentenir IMF &WORLD BANK.Nggak cuma tambang emas aja yg melimpah ,tembaga,intan dan banyak lagi deh ada di Papua.Ragam budaya Papua juga menarik sebagai pelengkap anugerah yang Maha Kuasa.Pokoknya best deh.Jangan sampe negara lain ngusik-usik punya kita.
Keindahan Raja Ampat nggak boleh terlewat,karena di sini lautnya jernih masih asli,ikan dan trumbu karangnya indah ,jos gandhos.Sungguh mahakarya yang sempurna .

Bisnis Yahudi Zionis di Sekitar Kita

Bagi para pencari kerja sebelum memutuskan untuk bekerja di perusahaan PMA, lihat-lihat dulu siapa ownernya. Sebab saat ini banyak perusahaan asing yang ternyata berafiliasi baik langsung maupun tidak dengan Yahudi Zionis, penyokong penjajahan Israel terhadap Palestina. Setidaknya jika kita tidak bisa membantu perjuangan saudara saudara kita di Palestina, kita jangan menjadi pembantu mereka yang menindas saudara saudara kita di sana, seperti bekerja untuk Yahudi dan menggandrungi produk2 Yahudi sementara banyak produk produk alternatif yg tersedia.
Banyak yang menyangka bahwa tidak adanya hubungan diplomatik dengan israel menyebabkan tentakel gurita bisnis yahudi tidak sampai ke tanah air. Anggapan yang keliru, sebab sejatinya hampir semua sendi kehidupan di negara ini sudah mengadopsi sistim bentukan zionis, mulai dari sistim keuangan berbasis riba hingga produk produk makanan semacam coca cola dan sprite yang hampir menjadi menu wajib umat islam di saat berlebaran. Yang lebih menyedihkan lagi adalah hampir semua pekerja keras perusahan perusahaan tersebut adalah umat islam yang dieksploitasi untuk menghasilkan laba sebesar-besarnya bagi penyokong zionis yang justru menjajah umat Islam Palestina.
Di sektor tambang, banyak yang belum tahu masuknya nama Nathaniel Philip Rotschild (Nat Rostschilld) di Indonesia. Dia merupakan generasi penerus utama Dinasti Bisnis Rotschild, Yahudi inggris yang mengendalikan sistim finansial di Inggris dan punya andil besar dalam pendirian negara Israel dan kuatnya lobi keluarga ini terhadap senat Amerika Serikat. Tidak heran nama Rothschild menjadi ikon hero di Israel dan menjadi nama jalan di sana. Sampai saat ini keluarga Rotschild masih mengendalikan Israel. Tidak banyak yang tahu kalau Israel adalah pemilik skuadron jet tempur F16 terbanyak dari negara manapun di dunia, ini karena apa? Tentu saja karena andil keluarga Rotschild! Nat Rotschield masuk ke Indonesia melalui bendera Vallar investment dan bekerja sama dengan pengusaha pribumi Aburizal Bakri mendirikan grup investasi bernama BUMI Plc. Bumi Plc (=private limited company, Perseroan terbatas yang listing di bursa efek, tbk) ini merupakan pemegang saham di bumi resources milik keluarga Bakri sekitar 25% (mengelola tambang KPC dan Arutmin) dan pemegang saham mayoritas di PT.Beraucoal, Kaltim sebesar 85%. Belakangan keluarga Bakrie bahkan akan berpisah dengan BUMI Plc yang menyisakan si Yahudi sebagai pengendali dominan di Beraucoal. Sungguh menyedihkan, perusahaan yang mempekerjakan buruh buruh Indonesia yang mayoritas muslim siang dan malam (pekerjaan tambang adalah siang dan malam) tanpa mereka sadari hanya untuk memperkaya kantung penjajah zionis yang menyokong penjajahan Palestina. Dengan dalih meningkatkan investasi Pemerintah semestinya tidak melupakan kepentingan umat Islam yang merupakan komponen mayoritas negara ini. Saatnya kita melek atas konspirasi global Yahudi di negara ini. Jazakallah, Penulis : Hirawan, Berau, Kaltim. sumber:m.eramuslim.com/